BP Tapera mengadakan Focuss Grup Discussion (FGD) terkait dengan “Peran BP Tapera dalam Program 3 Juta bagi MBR” pada Kamis (15/8) di Menara Mandiri, Jakarta. FGD tersebut menghadirkan narasumber yang mumpuni dibidangnya, Panangian Simanungkalit, Pakar Properti. FGD tersebut dihadiri oleh Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho didampingi oleh Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana Tapera, Sugiyarto, Deputi Komisioner Bidang Pemupukan Dana Tapera, Doddy Bursman dan Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera, Sid Herdi Kusuma, serta jajaran direktur BP Tapera dan para tim ekosistem BP Tapera.

Dalam sambutannya, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho mengharapkan inside dari Panangian Simanungkalit terkait program 3 juta Rumah yang diusung oleh presiden terpilih, Prabowo Gibran. Seperti yang diketahui, program 3 juta rumah yang digaungkan oleh presiden terpilih ini, nantinya akan menyebar 1 juta di daerah perkotaan dan sisanya untuk 2 juta akan menyasar daerah pesisir dan perdesaan.

Panangian Simanungkalit yang merupakan Dewan Pakar, TKN Prabowo – Gibran menyampaikan bahwa angka backlog perumahan kepemilikan tahun 2023, sebesar 9,95 juta rumah. Sedangkan sebaran backlog kepemilikan tahun 2023 tertinggi terdapat di 5 provinsi, yaitu Jawa Barat sebesar  2,1 juta rumah  , DKI sebanyak 1,1 juta rumah, Sumatra Utara sebanyak 993 ribu rumah, Jawa Timur sebanyak 932 ribu rumah dan Jawa Tengah sebesar 812 ribu rumah. “jika titik tertinggi backlog ada di lima provinsi ini maka diperkirakan focus Pembangunan rumah untuk program Prabowo – Gibran ini akan menyasar provinsi yang sama,” ujar Panangian Simanungkalit menjelaskan.

Ditambahkan oleh Pakar properti ini bahwa tahun 2023, secara nasional sebanyak 9,9 juta rumah tangga belum memiliki rumah dan backlog Rumah Tidak Layak Huni pada periode yang sama mencapai 26,9 juta rumah.

“BP Tapera dapat menyampaikan terus kepada Masyarakat, pencapaian yang sudah dilakukan dalam mengurangi backlog perumahan,” ujarnya menyarankan.

Sebagai informasi Pemerintah melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) telah menyalurkan pembiayaan perumahan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) per 2010 hingga 31 Juli 2024 sebanyak Rp142,11 trilun untuk 1.522.035 unit rumah.

Pembiayaan perumahan tersebut terdiri dari penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 1.508.298 unit rumah atau senilai Rp140,016 Triliun dan Pembiayaan Tapera periode 2021 sampai dengan 31 Juli 2024 sebanyak 13.737 unit rumah senilai Rp2,10 triliun yang tersebar di seluruh Indonesia.