BP Tapera hadir pada kegiatan media talkshow yang diselenggarakan oleh Forum Peduli Rumah Rakyat (FPRR) dengan tema “Peran BP Tapera di dalam ekosistem perumahan”, Sabtu (7/10) di Rumah Sarwono, Jakarta Selatan. Hadir pada kegiatan ini sebagai narasumber Komisioner BP Tapera, Adi Setianto; Pengamat Ekonom, Sunarsip sebagai narasumber, dan Jurnalis Senior, Edo Rusyanto sebagai moderator.

Melalui paparannya, Sunarsip menyatakan bahwa untuk memperkuat ekosistem likuiditas murah, pemerintah telah membentuk BP Tapera. BP Tapera ini memiliki tugas menghimpun tabungan, mengelola dan memupuknya melalui berbagai instrumen investasi. Hasil dari pengelolaan dana tersebut kemudian dipergunakan untuk membiayai kebutuhan perumahan bagi pesertanya.

Lebih lanjut Sunarsip menjelaskan bahwa Eksistensi Tapera dapat berperan penting dalam ekosistem pasar keuangan. Keberadaan Tapera dapat menarik keterlibatan banyak pelaku di sektor keuangan, yaitu perbankan, perusahaan pembiayaan dan Manajer Investasi. “Keberadaan Tapera juga dapat mendorong kegiatan sekuritisasi meskipun sekuritisasi pada Tapera berbeda dengan konsep sekuritisasi pada umumnya. Ini mengingat, sekuritisasi Tapera tidak dapat diperdagangkan karena sifatnya terbatas kebutuhan pembiayaan perumahan Tapera. Di sinilah betapa Tapera juga merupakan konsep yang “cantik” bagi penguatan ekosistem pasar keuangan nasional,” jelasnya.

Komisioner BP Tapera Adi Setianto melalui paparannya menjelaskan bahwa pentingnya ekosistem perumahan dalam menyalurkan pembiayaan perumahan bagi masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dalam hal ini, BP Tapera bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastrukur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR dengan menggandeng pemerintah daerah untuk dapat melakukan mapping backlog di masing-masing daerah. “Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat membuat roadmap agar backlog di masing-masing daerah dapat teratasi,”tambah Adi Setianto menegaskan.

Tidak hanya itu, Adi Setianto juga menambahkan mengenai skema Tabungan Rumah Tapera yang dapat dinikmati oleh pekerja mandiri yang termasuk ke dalam kategori masyarakat unbankable untuk dapat memanfaatkan pembiayaan Rumah Tapera. Hal ini dilakukan dengan melakukan kolaborasi dengan beberapa mitra strategis seperti bank penyalur, aggregator, dan juga stakeholder lainnya seperti BPJSTK untuk menggaet calon peserta yang menjadi penabung Tabungan Rumah Tapera. “Manfaat Layanan Tambahan (MLT) yang dicanangkan BPJSTK hanya untuk peserta/pekerja dengan penghasilan tetap. Hal ini bisa menjadi sasaran bagi BP Tapera untuk bukan Penerima Upah (pekerja mandiri) dengan penghasilan yang tidak tetap” tambah Adi Setianto.

Kegiatan ini juga didukung secara penuh oleh 30 media jurnalis yang hadir. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, kehadiran BP Tapera yang memiliki tujuan untuk menyejahterakan masyarakat khususnya MBR melalui pembiayaan rumah tapera dapat terealisasi dengan baik dan optimal.