Jakarta, 8 Juni 2022 – Dalam rangka mendorong para Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk dapat memiliki rumah pertamanya, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) bekerja sama dengan Dewan Pengurus KORPRI Nasional menyelenggarakan sosialisasi “Wujudkan Rumah Pertama Bagi PNS”, Rabu (8/6) di Hotel Ambhara, Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid diikuti 1.000 PNS di seluruh Indonesia dan live di youtube BP Tapera.

Kerja sama sosialisasi ini bertujuan agar para PNS dapat memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan pemerintah dalam rangka pemenuhan hunian pertamanya melalui BP Tapera. Untuk dapat memanfaatkan fasilitas tersebut, peserta Tapera perlu untuk melakukan pemutakhiran data.

Manfaat dari pemutakhiran data ini, adalah peserta dapat mengetahui saldo tabungan terkini, menentukan prinsip pengelolaan dana apakah dikelola secara konvensional atau syariah. Selain itu juga peserta dengan melakukan pemutakhiran data dapat merencanakan dan memilih pemanfaatan pembiayaan perumahan Tapera dan nantinya simpanan peserta akan dikembalikan beserta hasil pemupukan ketika kepesertaan berakhir.

Sebagai informasi, peserta Tapera yang saat ini telah melakukan pemutakhiran data per 31 Mei 2022 adalah sebanyak 1.076.907 ( terdiri 23,59% Kementerian dan 26,18% untuk Badan dan Lembaga), dari jumlah total peserta aktif sebanyak 3.874.477 peserta.

Dalam sambutannya Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional (DPKN), Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan bahwa PNS masih sedikit yang memanfaatkan pemanfaatan dana dari BP TAPERA. Untuk itu, dengan tegas, Zudan Arif Fakrulloh memberikan dukungan terhadap program BP Tapera dalam rangka melakukan pemutakhiran data peserta oleh para PNS serta mengajak para PNS untuk segera melakukan pemutakhiran data, agar bisa memanfaatkan pembiayaan dari Tapera. Seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Renovasi Rumah (KRR) dan Kredit Bangun Rumah (KBR).

“Saya sebagai Ketua Umum DPKN menghimbau kepada Dewan Pengurus Korpri semua tingkatan untuk menginformasikan dan mengajak seluruh anggotanya segera melakukan pemutakhiran data pada portal SITARA yang telah disediakan oleh BP Tapera dan dapat diakses di https://sitara.tapera.go.id/,” ungkap Zudan Arif Fakrulloh yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Dukcapil Kementerian Dalam Negeri.

Dalam kesempatan yang sama, Komisioner BP Tapera, Adi Setianto dalam sambutannya berharap kepada peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut agar dapat meneruskan informasi yang ada kepada seluruh PNS yang belum berkesempatan hadir.

Selain itu Adi Setianto juga mengharapkan dukungan data dari Dewan Pengurus KORPRI Nasional karena lebih memahami kondisi dan kebutuhan para anggotanya. “Kami membutuhkan data pemetaan kebutuhan rumah seluruh PNS di tanah air, khususnya pada seluruh anggota KORPRI baik dalam tingkatan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan kota di seluruh Indonesia,” ungkap Adi Setianto.

Nantinya data yang diperoleh dari KORPRI tersebut dapat menjadi salah satu masukan bagi BP Tapera untuk mempertemukan supply dan demand perumahan, agar bantuan pembiayaan perumahan disalurkan dengan tepat sasaran;

Hingga akhir Mei 2022 ini BP Tapera tercatat telah merealisasikan akad pembiayaan perumahan sebanyak 846 unit, atau setara dengan Rp126,65 Miliar. Di tahun 2022 ini BP Tapera menyediakan anggaran sebesar Rp2,95 Triliun untuk disalurkan kepada para PNS yang belum memiliki rumah pertama atau untuk kebutuhan renovasi dan membangun.

 

Ayo Raih Gelegar Rezeki Tapera

Dalam rangka mempercepat target pemutakhiran data kepersetaan, saat ini BP Tapera sedang menyelenggarkan program “Gelegar Rezeki Tapera”. Program ini merupakan apresiasi kepada para PNS telah melakukan pemutakhiran data melalui portal sitara.tapera.go.id. Bagi peserta Tapera yang telah melakukan pengkinian data di portal kepesertaan Sitara, maka secara otomatis memiliki kesempatan untuk memperoleh program reward yang menarik. Periode undian Gelegar akan digelar di tiga periode, yakni pada tanggal 1: April – Juni 2022, Juli – September 2022 dan Oktober – Desember 2022.

“Program ini berlangsung hingga Januari 2023 mendatang dan ditutup dengan Grand Prize, dan kami menargetkan 80% peserta dapat melakukan pemutakhiran data dengan adanya program ini,” ungkap Adi Setianto optimis.