Dalam agenda rutin triwulanan, sejak Rabu, 21 Desember 2022, selama 4 hari BP Tapera menyelenggarakan kegiatan rekonsiliasi dengan Direktorat SMI Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan dan dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara Perhitungan Imbal Hasil dan Jasa Pengelolaan FLPP triwulan ke IV tahun 2022 antara BP Tapera dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang dilaksanakan di Hotel Grand Inna Bali, Kuta Denpasar.

Dengan dimoderatori oleh Achmad Purwo Hardjanto Kadiv Pengelolaan Dana FLPP, Hadir dalam diskusi kegiatan tersebut diantaranya yaitu Deputi Komisioner Bidang Pemupukan BP Tapera, Gatut Subdio; Direktur Sistem Manajemen Investasi Kementerian Keuangan, Syafriadi; Kasubdit Investasi PEMDA-BUMD, Iman Widianto; Anggota Sekretariat Komite BP Tapera, Martanto Boedi Joewono; dan Direktur Treasury dan Investasi BP Tapera, Nungki Indraty..

Agenda pembahasan dalam kegiatan tersebut diantaranya adalah verifikasi ulang perhitungan imbal hasil jasa pengelolaan dana FLPP, pembahasan manajemen risiko dan rencana optimalisasi FLPP dan Realisasi FLPP Tahun 2023 sebagai dasar penerbitan ijin penyaluran FLPP pada tahun 2023; evaluasi realisasi pencapaian inisiatif strategis RKT BP Tapera periode Agustus 2022 dan penandatanganan berita acara serah terima (BAST) oleh Direktur Sistem Manajemen Investasi dan Deputi Komisioner Bidang Pemupukan BP Tapera.

Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) secara resmi per tanggal 24 Desember tahun 2022 telah menyalurkan Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk tahun anggaran 2022 sebanyak 226.000 unit FLPP, atau 100% dari target penyaluran tahun 2022.

Adapun untuk capaian kontrak kinerja (KK) lainnya antara BP Tapera dan Kementerian Keuangan semuanya telah berhasil tercapai sempurna, diantaranya yaitu tingkat penerimaan Imbal Hasil  mencapai 119% sebesar Rp.289.597.970.364,- dari target sebesar Rp.243.000.000.000,-; persentase tindak lanjut temuan Auditor mencapai 100%, pelaksanaan rekonsiliasi dengan Bank Penyalur mencapai 100% tepat waktu sebanyak 4 kali setiap triwulan dan telah dilakukan penarikan DIPA sebesar 19,1 Triliun secara tepat waktu. Selain tercapainya kontrak kinerja tahun 2022, BP Tapera juga berhasil menuntaskan klaim atas Jasa Pengelolaan sebesar Rp.73.177.714.000,- dengan terlebih dahulu melakukan perhitungan atas PNBP yang merupakan hak pemerintah.

Tahun 2022 merupakan tahun pertama bagi BP Tapera sebagai Lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola dan menyalurkan program FLPP dengan format sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP) atas dasar kontrak kinerja dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui Direktorat Sistem Investasi Manajemen Investasi yang ditandatangani pada tanggal 24 Desember 2021 lalu.

“BP Tapera ditunjuk sebagai operator investasi pemerintah pada tanggal 24 Desember 2021 untuk mengelola dana FLPP yang sebelumnya dikelola oleh PPDPP, tugas kami sebagai OIP akan menjalankan semaksimum mungkin untuk menyalurkan dan mengoptimalisasi dana yang belum disalurkan kepada MBR. Kedua tugas ini Alhamdulillah dapat diselesaikan oleh BP Tapera di Tahun 2022 sebagai tahun pertama mengelola dana FLPP dengan format sebagai OIP,” Ujar Deputi Komisioner Bidang Pemupukan BP Tapera, Gatut.

Untuk perbaikan dan peningkatan kinerja penyaluran FLPP di tahun kedua oleh BP Tapera, direncanakan pada awal tahun 2023, pada minggu-minggu awal bulan Januari, akan diselenggarakan rapat evaluasi menyeluruh yang melibatkan seluruh Stake Holder guna menemukan solusi atas kendala-kendala yang ditemui di sepanjang tahun 2022.

“Khusus untuk FLPP, mungkin bisa dilakukan semacam evaluasi menyeluruh yang dilakukan di awal-awal  Januari, untuk coba ungkap semua apa yang menjadi tantangan kita di sepanjang tahun 2022, dan apa yang akan bisa kita sempurnakan untuk tahun 2023 yang akan mendatang,” ujar Syafriadi selaku Direktur Sistem Manajemen Investasi, Kementerian Keuangan.

Syafriadi juga menekankan pentingnya dilaksanakan rapat evaluasi menyeluruh di awal tahun depan mengingat Program FLPP selama ini telah berkontribusi besar dalam menekan jumlah backlog perumahan dalam mensukseskan program sejuta rumah.

“Yang tidak kalah penting adalah memastikan bahwa kinerja yang sudah ada ini terus dapat ditingkatkan dan dipertahankan, dan memperbaiki yang perlu diperbaiki.” Tutup Syafriadi.