Sebagai bentuk pelayanan yang terbaik serta komitmen BP Tapera untuk dapat memberikan pelayanan terbaik khususnya kepada MBR dalam kepemilikan rumah pertama melalui pembiayaan perumahan FLPP ( Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ), Kamis pada tanggal (15/12/22) yang bertempat di Menara BTN. BP Tapera bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersinergi dalam menjaga kualitas pembangunan rumah subsidi melalui FGD ( Forum Group Discussion ) dalam tema ‘Pengawasan Kualitas Bangunan Rumah Subsidi dengan Pengawas Independen’

Dalam Forum tersebut turut hadir Bank BTN selaku tuan rumah yang diwakili oleh Direktur Consumer, Hirwandi Gafar mengatakan saat ini banyak masyarakat khususnya MBR yang mengeluh akan kualitas bangunan serta fasilitas perumahan yang tidak sesuai di lapangan, saya berharap dukungan dari pengembang juga aktif dalam mengawasi pengembang yang tergabung dalam asosiasi perumahan yang hadir di forum ini.

Adapun, Komisioner BP Tapera, Adi Setianto menambahkan Saat ini ada lebih dari 25,73% Rumah Subsidi yang tidak dihuni oleh debiturnya, salah satu penyebabnya adalah ketidaksiapan sarana dan lingkungan yang menjadi faktor rumah tidak dihuni. “ Selain itu fakta yang kami  temukan di lapangan, banyak dari pengembang yang berusaha mencari celah untuk menurunkan kualitas dengan memberikan spesifikasi yang tidak sesuai dengan standar rumah subsidi” tegas Adi.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Herry Trisaputra Zuna mengatakan sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Pasal 28 H ayat (1) menyatakan bahwa setiap warga Negara memiliki hak untuk dapat hidup sejahtera, lahir dan batin, bertempat tinggal, serta mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Kemudian dijelaskan lebih lanjut saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berkolaborasi dengan BP Tapera berinisiasi untuk bekerjasama dengan Sucofindo selaku pihak indenpenden yang diamanatkan untuk dapat menjadi pihak ke 3 dalam mengawasi dan memberikan penilaian secara transparan kepada pengembang.

Sebagai informasi pada pertemuan tersebut turut dihadiri oleh 3 asosiasi pengembang yaitu REI, APERSI dan HIMPERRA serta pengembang perumahan Perumnas.